PUISI TAHUN BARU

Selasa, 22 November 2011

Walau senja belum berlabuh
Walau malam belum berakhir
Dentum Meriam bak halilintar
Langit seakan pecah menyinari bumi

Saat itu kita merenung
Saat itu datangnya gembira
Seakan meriam teriakan malam
Cahaya kembang api pecahkan malam

Ingin kutinggalkan Luka lama
Untuk menyambut senyum yang baru
Tiupan terompet sebelum fajar
Saat kurangkai sebuah syair

Selamat Tahun Baru terlepas
Untukmu yang selalu kucintai
Untukmu yang selalu kusayangi


0 komentar:

Posting Komentar